kursi tamu


sang empunya...

Seseorang yang masih sangat kecil, belum bisa mengarang dengan baik, dan perlu banyak belajar tentang kehidupan ini

sobat

  • Suraloka

  • Zizy

  • Sulamit

  • Aal

  • Wulan

  • Ciplok

  • Lee

  • Agri

  • Pak Ikin

  • abdulkarim_aljabar

  • achie

  • glen

  • Ci Nurray

  • Mas_Yoed

  • Ila

  • one

  • tangusti

  • Nana

  • Natalia

  • Mida

  • pendapat!


    Free shoutbox @ ShoutMix

    pengaruh hidup

    rumahkiri
    abah

    tulisan tak bernyawa

    huhuy...
    sembuh...
    Pelita Kasih...
    hehe...
    "Kelu..."
    Gila...
    belum tepat...
    Quotes...
    huf... huf... huf...
    Dari Si Sakit untuk Sang Sehat...

    sumber inspirasi

    .

    pengharapan...

     This is me... JadenKale

    Blogskins
    Soup-Faerie.com for Cursor

    kumpulan harta sederhana

    Juli 2007
    Agustus 2007
    September 2007
    Oktober 2007
    November 2007
    Desember 2007
    Januari 2008
    Februari 2008
    Maret 2008
    April 2008
    Agustus 2008
    September 2008
    Oktober 2008
    November 2008

    Minggu, 26 Agustus 2007

    Maaf Telat...
    Jadi teringat dua tahun lalu, saat pertama kali mengenalnya. Dia lahir di hari yang sama dengan seorang terkasih. Perawakannya tinggi, raut wajahnya menunjukkan kecemasan dalam banyak hal. Saya sangat penasaran dan berniat untuk menyelidikinya.

    Alkisah, sms merupakan jalur termudah untuk mengenalnya. Imaji yang brilian bagi seorang pengecut sepertiku. Dia gemar sepakbola. Sesuatu yang sexy. Dia gemar Britpop, terutama Oasis. Seringnya dulu, dia hanya tau sedikit tentang FirTu dan cara hidup berTuhan. Luar biasanya, dia tak pernah absen beribadah kecuali dengan alasan tertentu. Pribadi yang unik menurutku.

    Yang kutau sampai sekarang, dia sangat moody-an. Pernah diri ini merasa sangat bersalah ketika mengajaknya datang ke persekutuan. Dia cemberut sepanjang hari. Hahaha mengerikan! :p Pribadi yang sangat rumit.

    Kini dia lebih berani. lebih keluar karakter aslinya. Dia mau bicara straight bahkan di depan forum persekutuan sekalipun. Dia pernah menolak secara tegas ketika ditanya mengenai iman oleh pembina persekutuan. "Bukan urusanmu!" mungkin itulah gaya bahasa lain versiku untuk mengungkapkan perasaannya saat itu :) dia senang ketika kupanggili sebagai seorang rebel. hahaha

    Selebihnya dia cantik! Teman-temanku sering berusaha mengenalnya melalui aku. Ada beberapa teman yang malah merasa salut ketika aku mengenal orang se-cute dia. Ah... memang tidak pernah terwujud untuk bersama. Aku telat!

    Melalui dia, aku belajar sesuatu bahwa cinta (ups... dalam kasus dia mungkin hanya sebatas rasa suka) memang tidak harus memiliki. Tidak pernah berlarut-larut menyesali pernyataannya bahwa hubungan kita spesial. Sayang, hubungan kita spesial, saya suka dengan Kakak, "Tapi Ka Deni datangnya telat..." (pernyataan polos yang aneh tapi bermakna buatku).

    Hehehe lucunya pada saat aku berproses bersama kekasih; aku menjahili dia dengan sms bahwa aku harus menikah karena MBA. Dengan polosnya; dia panik dan sangat ingin membantu. Baik... dia teramat baik. Ah... senang mengenalmu. :)

    Kemarin dia menjadi malaikat penolongku. Dia datang di saat yang tak terduga. Menuntaskan masalah yang sedang kualami. Gila, merasa bersyukur sekali padaNYA.

    "ga papa? seenaknya gini."
    "nyantei..."
    "cowomu ga ada kan? aman kan?
    "hahaha aman! nah lo si Kakak gimana?'
    "hehe aku udah nggak, tapi masih deket."
    "Nyantei aja. Sssst! :p"

    Itulah becandaan kami ketika terakhir kali bertemu. Tidak pernah terjadi sesuatu yang tidak baik diantara kami. Saya tidak mau ada masalah. Intinya dia benar2 banyak berubah. Dia tampak berbinar-binar ketika aku panggil "jelek!". Dia lebih hangat. Senang dengan rasa seperti ini. Senang ketika mencintai namun tanpa kehendak memiliki. Bahagia Laki-Laki itu, semoga kalian bisa langgeng. :)

    Yah... semoga bisa untuk tidak telat. Sedang trauma, karena aku punya kebiasaan itu di berbagai aspek. Terutama mengenai perasaan. Ah... semesta, aku tak tau masih layak atau tidak. Tapi aku masih mencoba berharap dengan dia yang hatinya tertuju pada sang guru itu. :)

    sigh...



    Deni Gumilang fumbled with chopsticks @ 19.50 | 0 has delicate hands