kursi tamu


sang empunya...

Seseorang yang masih sangat kecil, belum bisa mengarang dengan baik, dan perlu banyak belajar tentang kehidupan ini

sobat

  • Suraloka

  • Zizy

  • Sulamit

  • Aal

  • Wulan

  • Ciplok

  • Lee

  • Agri

  • Pak Ikin

  • abdulkarim_aljabar

  • achie

  • glen

  • Ci Nurray

  • Mas_Yoed

  • Ila

  • one

  • tangusti

  • Nana

  • Natalia

  • Mida

  • pendapat!


    Free shoutbox @ ShoutMix

    pengaruh hidup

    rumahkiri
    abah

    tulisan tak bernyawa

    my friends...
    Keep Faith...

    sumber inspirasi

    .

    pengharapan...

     This is me... JadenKale

    Blogskins
    Soup-Faerie.com for Cursor

    kumpulan harta sederhana

    Juli 2007
    Agustus 2007
    September 2007
    Oktober 2007
    November 2007
    Desember 2007
    Januari 2008
    Februari 2008
    Maret 2008
    April 2008
    Agustus 2008
    September 2008
    Oktober 2008
    November 2008

    Kamis, 19 Juli 2007

    Dari Si Sakit untuk Sang Sehat...

    Saat itu aku sedang berada di angkot menuju tempat les. Tiba-tiba datang dua orang yang merokok dan dengan nikmatnya tetap menghisap rokok di dalam angkot sampai penuh asap. Sialnya, aku berada pada posisi di mana aku tidak bisa membuka jendela untuk mendapatkan udara segar. Dengan dungunya, aku berusaha bertahan agar tampak tidak menyakiti hati mereka; dan akhirnya ketika aku turun, aku mual-mual nyaris muntah dan hanya bisa diam melihat kondisi yang ada.

    Saat ini, aku teringat dengan hal yang terjadi belasan tahun yang lalu. Aku terkena radang paru-paru akut. Vonis dokter saat itu adalah aku seorang perokok pasif. [Hmmm… Aku seperti tersadarkan. Mungkin hal ini yang menjadi salah satu sebab hubunganku renggang dengan Tulangku. Satu-satunya anggota keluarga yang merokok pada saat itu.] Lalu karena kondisi keuangan keluarga yang sulit, Opung biasanya mengutuk habis-habisan anggota keluarga yang sedang sakit. Dan saat itu, aku yang masih sangat belia tidak bisa membela diri. Aku hanya bisa menelan segala sumpah serapah dan cacian yang sangat menyakitkan dari opungku pada saat itu. Aku sangat bingung! Salahkah aku dengan kenyataan yang aku alami!?

    Berdasarkan hasil roentgen, kondisi paru-paruku memang sangat kotor. Aku diharuskan melakukan check-up untuk memastikan kondisiku tidak bertambah parah. Namun, lagi-lagi kondisi ekonomi ‘berbicara’ lain. Aku hanya bisa dua kali check-up dari banyaknya jadwal check-up yang diharuskan. Tapi ndak apa-apa. Toh aku nggak pernah sakit yang berhubungan dengan paru-paru lagi semenjak saat itu kok! [Hehe kalo boleh ngawur, mungkin kondisi paru-paru yang parah inilah yang menyebabkan aku tidak bisa menjadi gemuk. Ugh! Padahal aku sangat mengidam-idamkan menjadi seorang yang gemuk :). Tapi lagi-lagi aku sadar, aku ‘kan tidak boleh memimpikan sesuatu. Apalagi jika keinginan itu berkaitan dengan orang lain. Kayaknya nggak boleh! Haha tambah ngawur bukan!?]

    O iya, aku menulis ini bukan berarti sedang berusaha mengungkapkan kebencianku terhadap rokok atau orang yang merokok. Tidak! Itu tidaklah benar. Aku tidak membenci rokok dan aku pun memiliki banyak rekan perokok yang sangat aku kasihi. Aku hanya sedang berusaha berdialektika untuk mengerti diriku dan merubah banyak pemahaman yang nyata-nyatanya memang salah dalam diriku. Jujur, aku saat ini sedang tidak berdaya menghadapi diri ini.

    Aku sedang lemah Tuhan. Tolong aku Tuhan… bila ENGKAU berkenan, aku ingin memiliki cara pandang yang benar. Tolong lepaskan aku dari belenggu pengharapan yang dapat menyakiti dia ini, Tuhan. Aku berserah, hanya bisa berserah. Dan biarlah kehendak-MU saja yang terjadi atas diriku yang fana ini. Tuhan, tolong maafkan aku. Ajarlah aku untuk tidak selalu minta dihibur, tetapi justru menjadi penghibur. Hajarlah aku untuk tidak selalu menuntut untuk dimengerti, tetapi mempunyai pengertian. Dan didiklah aku agar tidak selalu menuntut untuk dikasihi, tetapi tulus mengasihi.

    Aku sangat mengasihi ENGKAU.

    ***

    [Bukanlah suatu kebetulan, kini Opung telah banyak diubahkan. Dari seorang yang galak dan penuh asumsi negatif; menjadi seorang Opung yang lemah lembut, lucu, dan mau mengerti. Aku sangat sayang Opungku :)
    Tolong ubahkan aku juga ya Tuhan… amin.]



    Deni Gumilang fumbled with chopsticks @ 22.26 | 0 has delicate hands