kursi tamu sang empunya... sobat pendapat!
Free shoutbox @ ShoutMix pengaruh hidup tulisan tak bernyawa
huhuy... sembuh... Pelita Kasih... hehe... "Kelu..." Gila... belum tepat... Quotes... huf... huf... huf... sumber inspirasi pengharapan... Blogskins Soup-Faerie.com for Cursor kumpulan harta sederhana Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 November 2007 Desember 2007 Januari 2008 Februari 2008 Maret 2008 April 2008 Agustus 2008 September 2008 Oktober 2008 November 2008 |
Minggu, 26 Agustus 2007 Ironis... Mau menulis sesuatu tentang pengalamanku beberapa hari yang lalu. Saat dimana aku berdebat sedikit tentang minuman keras. Entah! pengalamanku sering berkelahi dengannya semenjak kecil menjadikanku pribadi yang sangat menyayanginya, tapi kadang kala sebaliknya. Saat itu, aku ditawari mamanya Rambo segelas minuman P S O P. Wah... tanpa pikir panjang, aku yang sedang nongkrong di tempat itu tanpa ambil pusing segera meminumnya. Aku tau kadar agar tidak berakibat memabukkan. Tapi satu hal yang kukagetkan ialah jawaban Ucup ketika memandang sinis dan berkata, "Haram, najis!" Rasanya aneh mendengar jawaban itu dari seseorang yang kuanggap dekat dan pada saat dia pun sedang bermain judi. Ironis... Aku terdiam dan berpikir sejenak, apa iya kelakuanku meminum minuman keras itu sesuatu yang jahat? Ummm... Saya gemar berekspedisi kecil-kecilan, naek gunung, atau melakukan perjalanan jauh. Saat malam, atau dingin melanda, sangat memungkinkan untuk meminum minuman keras. itu pun kalo ada. Lagipula, semenjak kecil saya sudah ditawari berbagai jenis minuman keras. Latar belakang keluarga Batak menjadikan 'tuak', 'arak', atau berbagai jenis minuman keras tidak tabu di keluarga kami. Apalagi pada saat pergantian tahun. Suatu waktu, opung pernah murka besar! Setiap Tahun Baru dilarang untuk bermain judi atau minum-minuman keras di rumah! Imbasnya, banyak handai taulan yang takut beranjangsana ke rumah lagi. Hehehe jadi inget kata2 Bu Elisabeth beberapa waktu yang lalu. "pokonya ibu gak akan mau punya menantu dari keluarga Batak, kecuali keluarga bang Roganda dan Bpk. Hutabarat." Aku sedikit chauvinistik ketika keluargaku dibanggakan seperti itu. Selebihnya aku tidak mau ambil pusing. Walaupun tidak tabu, tapi saya seolah-olah diajari untuk minum sesuai dengan kebutuhan. Tidak berlebih! Saya memang tidak punya kebiasaan dengan minuman keras. Saya hanya meminumnya di saat-saat tertentu dengan kadar tertentu agar tidak 'loose control'. Huh... geram rasanya melihat pandangan sinis teman dekat saya itu. Setengah gelas pun sudah menjadi masalah baginya. Padahal dia pun sedang bermain judi :p... hehehe dasar ironis! Entahlah... baru saja teringat tentang tayangan TV yang memuat kisah Gogon yang ditangkap dengan rekan kencannya, Tri handayani. Terdiam mendengar pernyataannya bahwa narkoba itu tidak nikmat. Dia seolah2 tidak yakin dengan pilihannya. Suatu bentuk ketidakberdayaan dalam hidup. Suatu bentuk kerapuhan insan. Walaupun sering rapuh dalam beberapa hal, saya yakin bahwa dalam hal minuman keras tidaklah demikian. Yupz! minuman keras sangatlah merusak tubuh apabila kadarnya berlebihan. Sama rusaknya ketika saya duduk bersila berjam-jam untuk mempertaruhkan uang dalam permainan capsah secara berlebihan. Atau mungkin dengan motivasi untuk mengejar setoran! ugh... Agus : "Den, kemaren2 kemana? teu nongkrong di tukang!?" Deni : "Kapok A, euweuh gunana. sakali-kalina moal deui." Agus : "Teu nanaon atuh Den, sakali2 mah. keur hiburan. asal jaga kesehatan, atur waktu! Karunya, maneh siangna ngajar. peutingna begadang." Deni : "Hehehe... moal sakali2 deui A." A Agus selalu mengerti pribadiku. Senang punya partner yang sering bersikap positif dalam menghadapi lingkungan yang aneh di sekitarku. Tidak sekeras agama yang mungkin menjadi candu dalam menghadapi suatu fenomena. Tetapi merasa ada suatu bentuk lain dari Kasih yang tercipta dari awan pekat sekalipun. Minuman akan ada dalam hidupku sesuai dengan kapasitas diri ini. Judi pasti kuhentikan. Tidak ada faedahnya sedikitpun; membuat teralienasi. Silakan buat Anda yang mungkin menyadarinya baik. Pyuh... jadi inget kemaren malam ketika sampai di rumah. Tulang hulman datang. dia membawa dua botol besar Coke, satu botol besar Fanta, dan satu botol **** ******* . setengah gelas cukup membuatku nyaman beristirahat mengatasi cuaca malam yang menyeramkan. Semoga... semoga ini bisa menjadi sesuatu pengamatan kecil tentang kehidupan. Biar... biarlah BELIAU saja yang menyempurnakan. |
Posting Komentar
<< Go Back and Watch me Fumble