![]() |
|
kursi tamu sang empunya... sobat pendapat!
Free shoutbox @ ShoutMix pengaruh hidup tulisan tak bernyawa
Hihi Trima Kasih... Senang berproses bersamamu.... senang... kaki mulai membaik... tadi bisa mencetak... silent trima kasih untuk semuanya....permata Ouch! Suatu waktu seseorang memegang tanganku dan berkat... sedikit kekuatan yang tersisa Timli, kawanku :( sumber inspirasi pengharapan... ![]() Blogskins Soup-Faerie.com for Cursor kumpulan harta sederhana Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 November 2007 Desember 2007 Januari 2008 Februari 2008 Maret 2008 April 2008 Agustus 2008 September 2008 Oktober 2008 November 2008 |
Rabu, 17 September 2008 cerita apa ya? hehehe saya mau cerita tentang obrolan ringan saya dan Ibu Sulis yang melakukan sedikit percakapan diatas motor... Ibu "Mas deni, saya tadi terlambat mengajar les." D " Oh ya, kenapa Bu?" Ibu "Tadi saya dateng jam 1, gara2 ada macet pelantikan pak dada. jalanannya diputer-puter." D "Wah, oh baru tadi dilantiknya ya Bu. emang Ibu niat datang les jam berapa?" Ibu "Saya berencana datang jam 11.30." D "Hah!? terus dari rumah jam berapa?" Ibu "jam 10 mas deni." D (dalam hati, kasian! sungguh menyebalkan! setelah dipikir2, "3 JAM DI JALAN!!!???") Pyuh... lalu waktu kira-kira pukul 9 malam. entah lewat, entah lebih beberapa menit. saya lebih memilih memacu gas motor saya dengan cepat. dalam hati, saya bergumam: "baiklah Bu, saya berjanji Ibu akan tiba dan bertemu Suami Ibu dengan cepat dan selamat. Ibu sangat butuh istirahat." setelah melewati Antapani, Ibu Sulis kembali bercerita. Ibu "Mas Deni, disana gas mudah didapat?" D "wah, rumah saya dekat dua agen yang menjual gas secara besar-besaran. tapi aneh, selang beberapa hari gas jadi sulit didapat. waktu hari minggu saya melihat pasokan gas dikirim dalam jumlah banyak. dua hari kemudian, saya melihat toko agen itu tutup. lalu gas sulit didapat. selang beberapa hari, saya mendapati sang agen menjual di kampung tetangga dengan harga 18.000 (biasanya 15.000). Jahat!" Ibu "Iya, Mas Deni. sama. saya sehari ini ga bisa masak. anak-anak makan pakai indomi lewat rice cooker. makan seadanya. belum lagi ada saudara ikut numpang masak selama ini pake kompor gas. soalnya dia nggak sanggup beli minyak, dan rumahnya di kabupaten. serba sulit, Mas." (memang rumah Ibu Sulis tinggal agak-agak menjorok ke dalam di sekitar Cikadut atas dan dekat dengan perbatasan kab. Bandung yang tidak mendapat konversi kompor gas.) D "Aduh..." Ibu "sembari tersenyum, yah Mas Deni, sekarang semua serba sulit. tapi syukur, tadi si Bapak menelepon dia sudah mendapat gas seharga 20.000 di Cicaheum." D " oh..." (lalu diam, dan lebih memilih untuk diam...) kami berpisah. entah, saya menitikkan air mata... Begitu kira-kira pengalaman 2 kelas pekerja yang sudah terkuras karena kecintaan mereka dengan dunia pendidikan anak-anak... mungkin hanya kisah sederhana 2 orang kelas pekerja yang tidak punya hidup seindah para pengumpul modal. sebagian dari himpunan tenaga kerja cadangan yang seringkali tidak punya pilihan dalam menjalani hidup ini... |
Posting Komentar
<< Go Back and Watch me Fumble